Mengapa beberapa obat harus diminum sebelum makan?
Ada beberapa alasan mengapa beberapa obat harus diminum sebelum makan.
Salah satu alasannya adalah untuk membantu meningkatkan penyerapan obat ke dalam aliran darah. Ketika diminum saat perut kosong, beberapa obat dapat masuk ke dalam aliran darah lebih cepat, sehingga dapat bekerja lebih efektif. Makanan dapat memengaruhi penyerapan obat tertentu dengan memperlambat proses atau mengganggu reaksi kimia yang terjadi di usus.
Sebagai contoh, obat tiroid oral, seperti levotiroksin, dianjurkan untuk diminum saat perut kosong agar penyerapannya optimal sehingga obat menjadi efektif. Ketika diberikan bersama dengan makanan, penyerapannya akan berkurang, dibandingkan dengan penyerapan saat perut kosong. Demikian pula, beberapa obat antidiabetes oral, seperti semaglutide agonis reseptor GLP-I yang lebih baru, harus diminum saat perut kosong setidaknya 30 menit sebelum makan untuk memastikan penyerapan yang optimal.
Alasan lainnya adalah untuk menghindari interaksi dengan makanan. Obat-obatan tertentu dapat berinteraksi dengan makanan, yang menyebabkan penurunan efektivitas atau potensi efek samping. Mengonsumsi obat-obatan ini saat perut kosong membantu meminimalkan interaksi ini dan memastikan bahwa obat tidak terganggu oleh komponen makanan, seperti mineral, serat, atau lemak, yang dapat mengikat obat dan mengurangi penyerapan atau mengubah efeknya.
Sebagai contoh, beberapa antibiotik dapat berinteraksi dengan produk susu yang dapat menurunkan efektivitasnya.
Apa saja makanan yang harus dihindari atau dikonsumsi sebelum minum obat?
Beberapa makanan yang harus dihindari sebelum minum obat meliputi:
Beberapa makanan yang dapat Anda pertimbangkan untuk dikonsumsi sebelum minum obat, antara lain:
Secara umum, makanan yang aman dan tidak mengganggu yang dapat Anda konsumsi sebelum minum obat adalah makanan yang tidak mengandung kalsium, serat, atau lemak yang tinggi. Misalnya, nasi putih, pasta tanpa lemak, protein tanpa lemak (seperti ayam atau ikan), dan sayuran yang dimasak.
Makanan ini umumnya aman dikonsumsi dengan sebagian besar obat, tetapi tetap penting untuk membaca petunjuk pengobatan dan bicarakan dengan dokter Anda atau apoteker jika Anda memiliki kekhawatiran.
American Medical Association. (n.d.). 8 Reasons Patients Don't Take Their Medications. Retrieved from https://www.ama-assn.org/delivering-care/patient-support-advocacy/8-reasons-patients-dont-take-their-medicationsNHS. (n.d.). Why must some medicines be taken on an empty stomach? NHS UK. Retrieved from https://www.nhs.uk/common-health-questions/medicines/why-must-some-medicines-be-taken-on-an-empty-stomach/NICSWELL. (n.d.). Fatty Food Helps Drug Absorption. NICSWELL. Retrieved from https://www.nicswell.co.uk/health-news/fatty-food-helps-drug-absorptionSafeMedicationUse.ca. (n.d.). Tips for Safe Medication Practices. Retrieved from https://safemedicationuse.ca/tools_resources/tips_safepractices.htmlU.S. Department of Health and Human Services. (n.d.). Use Medicines Safely. Retrieved from https://health.gov/myhealthfinder/healthy-living/safety/use-medicines-safelyU.S. Food and Drug Administration. (n.d.). Why You Need to Take Your Medications as Prescribed or Instructed. Retrieved from https://www.fda.gov/drugs/special-features/why-you-need-take-your-medications-prescribed-or-instructed
Ketika obat diminta untuk diminum 3 kali sehari, hal ini berarti 24 jam dibagi 3 yaitu 8 jam, yang berarti obat diminum setiap 8 jam sekali.
Begitu pula dengan aturan 2x1 yang berarti diminum 2 kali sehari setiap 12 jam sekali.
Sedangkan aturan 1x1 alias diminum 1 kali sehari itu berarti diminum setiap 24 jam sekali.
"Yang benar kalau ditulis aturan sehari 3 kali, berarti ya 24 jam dibagi 3, jadi diminum per 8 jam. Jika 2 kali sehari ya berarti per 12 jam. Kalau sehari sekali ya per 24 jam, misal hari ini minum jam 7 pagi, ya selanjutnya besok minum jam 7 pagi lagi," jelas dr. Hanifiya Samha Wardhani.
Baca Juga: Tak Perlu Terburu Minum Obat, Ternyata Sariawan Bisa Diatasi dengan Bahan Rumahan Ini
Aturan minum obat ini disebut terkait pada proses penyerapan masing-masing obat di tubuh.
Sehingga berbeda aturan setiap obat bisa diminum per berapa jam.
"Masing-masing obat seperti punya masanya sendiri-sendiri, harapannya pasien minum seperti aturan per 8 jam itu karena sebelum masa obat yang diminum sebelumnya habis, sudah ada obat yang masuk lagi, jadi tetap terjaga kadar obat yang diharapkan dapat memberikan efek terapi pada penyakitnya sehingga masih stabil dalam tubuh," terangnya.
Misal seharusnya aturan minum obat per 8 jam tapi diminum pagi, siang, sore yang bisa jadi selang waktunya melebihi dari 8 jam, sehingga jaraknya menjadi terlalu lama.
Hal ini akan menyebabkan kadar obat dalam tubuh sudah terlanjur habis dan pengobatan pun menjadi kurang maksimal.
Parapuan.co - Kawan Puan, ketika kita sakit dan memeriksakan diri ke dokter, kita biasanya akan mendapatkan resep obat.
Resep obat ini biasanya memiliki aturan minum dan dosis tertentu sesuai anjuran dokter.
Aturan minum obat itu tentu harus dipatuhi agar kita bisa cepat sembuh ya, Kawan Puan.
Nah, Kawan Puan pasti sudah tak lagi asing dengan tulisan di bungkus resep obat 3x1 atau 2x1.
Baca Juga: 5 Cara Ampuh Atasi Sakit Kepala Secara Alami Tanpa Perlu Obat
Aturan minum obat 3x1 atau yang kerap diartikan 3 kali sehari ini ternyata tak serta merta bisa diminum bebas sebanyak tiga kali dalam sehari, lo.
Tak jarang orang mengartikan minum obat 3 kali sehari itu adalah 3 kali ketika waktu makan yaitu pagi, siang, dan sore atau malam hari.
Akan tetapi, ternyata hal ini kurang tepat dan justru sering disalahartikan.
Lalu bagaimana aturan mium obat yang benar ya, Kawan Puan?
Hal ini pun dijelaskan oleh dr. Hanifiya Samha Wardhani saat dihubungi PARAPUAN.
Ia pun menjelaskan bahwa aturan minum obat itu dapat diperhatikan dari interval waktunya.
Dosis Divoltar 50 mg Tablet
Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) diberikan dengan dosis :
Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) sebaiknya diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mengurangi efek samping pada saluran pencernaan. Pasien harus cukup terhidrasi (cukup cairan) sebelum menggunakan Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac).
Mengapa Beberapa Obat Harus Diminum Sebelum atau Sesudah Makan?
Terakhir diperbarui: Selasa, 30 Mei 2023 | 6 menit waktu membaca
Waktu minum obat adalah aspek penting dari penggunaan obat yang efektif dan aman. Hal ini sama pentingnya dengan obat itu sendiri, karena dapat sangat memengaruhi kemanjuran dan potensi efek sampingnya. Tergantung pada jenis obat tertentu dan efek farmakologisnya yang unik, penyedia layanan kesehatan dapat merekomendasikan untuk meminumnya sebelum atau sesudah makan.
Efek Samping Divoltar 50 mg Tablet
Berikut adalah beberapa efek samping Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) yang diketahui :
Bagaimana cara obat diserap oleh tubuh?
Tidak semua obat akan langsung diserap dan dilepaskan ke aliran darah untuk memberikan efek pada tubuh.
Obat yang dikonsumsi secara oral (minum) perlu melewati proses metabolisme obat dalam sistem pencernaan, baik di organ hati maupun lambung dan usus.
Menurut buku Drug Metabolism (2022), kecepatan metabolisme obat ini dipengaruhi oleh kerja enzim, interaksi obat, dosis, dan jenis obat yang dikonsumsi.
Berikut ini proses penyerapan obat hingga bereaksi di dalam tubuh Anda.
Mengetahui tahapan penyerapan obat dapat membantu Anda lebih cermat sebelum mengonsumsi jenis obat apa pun.
Pasalnya, obat juga dapat diserap ke dalam ASI sehingga reaksi pun dapat terjadi pada bayi yang menyusu.
Berapa lama obat bereaksi?
Normalnya, obat yang Anda minum akan masuk ke dalam pembuluh darah sekitar 30 menit sampai 6 jam untuk memberikan efek pada tubuh.
Menurut situs Harvard Medical School, beberapa jenis obat dapat bereaksi pada hari pertama dikonsumsi. Namun, obat antikolesterol mungkin baru menunjukkan efeknya setelah 2 minggu.
Hal ini dikarenakan setiap obat memiliki cara kerjanya masing-masing di dalam tubuh.
Selain itu, aturan minum obat yang berbeda-beda akan memengaruhi cara kerja obat.
Berikut adalah hal yang memengaruhi lama reaksi obat dalam tubuh.
Pemberian obat dengan cara dihirup dan disuntikkan ke pembuluh darah cenderung lebih cepat diserap karena tidak melewati proses pencernaan yang panjang.
Mengenai Divoltar 50 mg Tablet
Harus dengan resep dokter
Divoltar 50 mg Tablet dipasarkan dengan kemasan 1 dos 5 x 10 tablet salut selaput 50 mg
Tiap tablet mengandung natrium diclofenac 50 mg
Penggunaan Divoltar 50 mg Tablet untuk wanita hamil
FDA di Amerika Serikat (setara dengan BPOM Indonesia) mengkategorikan Diclofenac kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.
Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) tidak boleh diberikan pada wanita hamil terutama pada trimester akhir karena dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Divoltar 50 mg Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.
Manfaat Divoltar 50 mg Tablet
Beberapa manfaat Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) adalah untuk membantu mengurangi nyeri seperti: